Wakil Ketua Komisi A DPRD Makassar “Geram” Liat Kelakuan Walikota Membuka Mall


MAKASSAR – suara- merdeka.com, Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Makassar, menilai PJ Walikota Makssar Yusran Yusuf dinilai egois Dalam Penerapan Pembatasan Terbatas bagi aktifitas masayarakat Kota Makassar, dimana Walikota tidak berani melakukan Penutupan terhadap Mall di Kota Makassar.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Kota Makassar Nunung Dasniar kepada Media Pers belum lama ini. Menurutnya sikap egois yang ditunjukkan Yusran, karena Walikota Tersebut lebih memilih beorientasi Pendapatan Daerah (PAD) ketimbang keselamatan masyarakatnya.
“Walikota jangan terlalu memikirkan PAD, PAD memang penting tapi keselamatan masyarakat itu jauh lebih penting, Pemimpin tanpa melihat keselamatan masyarakat, saya anggap pemimpin yang egois, dengan memikirkan income pendapatan saja, tanpa memikirkan kondisi masyarakat ,” ujar Nunung kepada Pers.
Dalam Pemantauan DPRD Kota Makassar, ada beberapa Mall di Makassar, tetap dibuka sejak PSBB Berlaku. Padahal, data R0 atau angka reproduksi/tingkat penularan awal virus Corona di Makassar belum di bawah angka Normal. Dan saat ini angka positif COVID-19 sudah mendekati seribu pasien, dengan tercatat 967 terkonfirmasi positif.
Selain itu, jumlah angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga masih relatif tinggi karena ada 866 orang dan OPD sekitar 1.492 yang tersebar di seluruh kecamatan di Makassar.
Nunung Dasniar secara gamblang menyebut keputusan Pemkot Makassar dinilai tidak tepat dan salah arah. Lantaran jika ditakar, urgensi pembukaan mall kata Nunung justru tidak ada sama sekali.
Situasi Mall dipandangnya hanya sekadar tempat hiburan semata, dimana dalam kondisi saat ini hal itu benar-benar bukan sebuah prioritas, selain itu masyarakat yang datang pun tak sepenuhnya berbelanja bahan pokok. Sehingga hal ini hanya bersifat kebutuhan sekunder.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Makassar melihat kecenderungan itu justru lebih membela para pengusaha ketimbang memikirkan situasi saat ini.
Selain itu lanjutnya, ada kekhawatiran sikap egois Walikota tersebut ikut mempengaruhi pola tingkah dari masyarakat. Masyarakat yang melihat beberapa kelonggaran pemerintah akan ikut diabaikan sehingga pola protokol yang diharapkan justru tidak tercapai.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Makassar Diprediksi Terjun Bebas Hingga 4 Persen
“Saya tidak tahu ketakutannya pak wali ini apa yah, saya tidak mengerti, kalau melihat kondisi ekonomi, PAD yang menurun, yah nda apa-apalah kita buka perekonomian, tapi kita lihat juga yang mana yang kondusif,” ucap Nunung.
Sikap tersebut juga terkesan membangkang dari apa yang diharapkan Gubernur, sendiri dimana gubernur sendiri meminta agar sejumlah mal ditutup.
Diapun meminta Yusran dengan tegas untuk mengambil keputusan penutupan mal sebelum hal ini menjadi media penyebaran baru di kemudian hari.
Selain itu perlu pula ada sanksi tegas dari Pemerintah Kota Makassar bagi sejumlah mal yang getol buka saat ini.
“Jadi jangan sampai sebentar membludak baru menyesal, yang mana pemerintah lebih pentingkan, keselamatan masyarakat atau perekonomian,” ujarnya.
Diketahui sejumlah pusat perbelanjaan di kota Makassar terpantau mulai buka dan ramai dikunjungi masyarakat. Padahal Makassar sendiri secara garis besar belum memenuhi kriteria sebagai wilayah layak New Normal.