Menkes Libanon Umumkan 134 Orang Tewas Akibat Ledakan

Libanon – Menteri Kesehatan Libanon Hamad Hassan, Hari Rabu (5/8) menyampaikan bahwa angka korban jiwa Ledakan di Beirut kembali naik. Perkembangan terbaru, ada 135 orang yang tewas akibat ledakan setara gempa 3,3 skala richter itu.
“Kurang lebih ada 5000 orang yang terluka, belum menghitung mereka yang hilang,” ujar Hamad Hassan, dikutip dari Sky News, Rabu, 5 Agustus 2020.
Sebelumnya, Hamad Hassan sudah mengatakan bahwa angka korban diĀ Beirut Kemungkinan akan terus naik untuk beberapa jam atau bahkan hari ke depan. Sebab, ledakan yang terjadi begitu massif di mana daya rusaknya mencapai radius 10 kilometer dari titik ledakan.
Kerusakan yang massif, akibat ledakan di Beirut, mendorong Pemerintah Lebanon untuk mengaktifkan status darurat nasional di sana. Durasinya dua pekan dan militer diberi wewenang untuk menjaga keamanan selama periode tersebut.
“Berlaku segera, otoritas militer mendapat wewenang untuk menjaga keamanan selama masa darurat nasional. Selain itu, Menteri Tenaga Kerja telah ditugaskan untuk memastikan ekspor dan impor aman,” ujar Menteri Informasi Manal Abdel Samad Najd soal langkah strategis terkait ledakan di Beirut.
Perkembangan baru lainnya, Pemerintah Lebanon juga telah menahan para pejabat pelabuhan terkait ledakan di Beirut. Mereka diduga lalai karena tidak memastikan keamanan gudang penyimpanan bahan peledak di pelabuhan Beirut. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ledakan di Beirut diduga berasal dari 2700 ton ammonium nitrat yang disimpan selama enam tahun di pelabuhan.
“Akan ada beberapa pejabat pelabuhan yang ditahan di rumah untuk beberapa hari ke depan hingga investigasi usai. Mereka adalah yang bertanggung jawab atas penjagaan hangar 12 sejak 2014 hingga sekarang,” ujar keterangan pers Pemerintah Lebanon soalĀ ledakan di Beirut, dikutip dari CNN.(Jaya)