Harus Berhati Hati Aktivis Hongkong Negeri Ke Cina, Bisa Jadi Di Tahan

Jakarta, Tahun 2020 ini harus berhati-hati Para Aktivis Hongkong ke Negara Cina, sekarang diberlakukan UU Keamanan Nasional, orang dianggap dicurigai langsung ditahan, dan kalau dibebaskan harus membuat Surat Jaminan tidak membuat Kekacauan di Negeri Cina.
Akibat hal tersebut salah se Orang Aktivis Hongkong yang datang Ke Cina, dirinya merasa sudah menjadi Paranoid, pasalnya Tokoh muda kelompok pro demokrasi Hongkong Joshua Wong, tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya bahwa dia sewaktu-waktu akan Ditahan dengan Dalil Keamanan Negara.
Ada juga Pengusaha Media Jimmy Lai ditangkap dengan delik melanggar UU Keamanan Nasional. Meski begitu, dia berhasil bebas dengan membayar jaminan.
Selain Lai, 10 orang aktivis Hong Kong, termasuk Agnes Chow yang merupakan rekan Wong, juga ditangkap dengan tuduhan melanggar beleid itu. Namun, Chow dibebaskan dengan jaminan.
Saat menghadiri kegiatan Festival Buku Internasional Edinburgh di London, Inggris, Wong mengatakan dia merasa dibuntuti oleh sebuah kendaraan dengan pelat China-Hong Kong.
Pengalaman buruk lainnya adalah ketika Wong dan sejumlah temannya mendaki Bukit Victoria. Saat dalam perjalanan, dia dan sejumlah rekannya diolok-olok oleh kelompok yang dinilai mendukung China.
Akan tetapi, Wong menyatakan perlakuan yang dia alami masih lebih ringan ketimbang sejumlah demonstran yang harus merasakan timah panas dalam unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong.
Selain itu, setelah China menerapkan UU Keamanan Nasional pada Juni lalu, Wong merasa pesimis dengan masa depan perjuangannya untuk memastikan Hong Kong tetap menerapkan demokrasi. Bahkan dia merasa ajaib masih bisa bebas berbicara di forum internasional.
Menurut Wong, tuntutan yang dia ajukan hanya menagih janji pemerintah China untuk menerapkan otonomi yang dijanjikan ketika Hong Kong diserahkan kembali oleh Inggris pada 1997 silam. Namun, sampai saat ini dia melihat kecil kemungkinan akan terjadi pemilihan umum yang bebas dan adil di Hong Kong, jika Presiden China, Xi Jinping, masih berkuasa.
Literatur Berita : CNN, Ditulis Kembali Wartawan Senior Nasional Suara Merdeka Com, Foto dari detikNews