Siapa Sosok Agus Floureze, Robert : Bagaikan Pangdam Kami


JAKARTA– Orang bertanya tanya siapa Agus Floureze sampai pengaruhnya sangat besar masyarakat perantauan Flores di Sulawesi Tengah, ternyata dia adalah Cucu dari Almarhum Andrias Ade Pensiunan polisi, yang pengaruhnya cukup besar, bukan karena ketokohannya melainkan Keluarga Alm. Andrias Ade ini dikenal memiliki keluarga besar di militer hingga sampai di Sulawesi Utara (Manado) salah satunya Kolonel TNI (Purn) Andrias dan Letkol TNI (Purn) Yosep , mereka bertugas terakhirnya di Manado.
Sebelumnya Kolonel TNI Andrias menjelaskan, saat dirinya masih anak anak, Kakeknya AF Andrias Ade dan Petrus Puang sudah ditugaskan Negara, sebagai pasukan khusus dari Polri kewilayah Balik Papan Kalimantan, saat itu terjadi Konflik berdarah kesukuan antara Bugis dan NTT.

Maka Pemerintah mengutus 100 Pasukan elit dari Floureze. Usai menjalankan misinya di Kalimantan, 5 Orang Pasukan Elit tersebut diutus kewilayah Sulawesi Makassar, karena adanya Pemberontak Permesta/ DII TII.
Dari 5 Orang diutus , tersisa 2 orang, mereka adalah Andrias Ade dan Petrus Puang,untuk mengejar Pimpinan Permesta.
Akhirnya Pimpinan Permesta di temukan di Sioyong Ogoamas Perbatasan Donggala. Sehingga diperintahkan Andrias Ade dan Petrus Puang , oleh Kepala Distrik Palu (Sama Statusnya dengan Kapolres) yang berasal dari Ambon, memerintahkan Andrias dan Puang untuk mengesekusi Pimpinan Permesta tersebut.
Dari sejarah itu, Penyebutan Nama Agus Floureze tidak sembarang nama digunakan, karena adanya sejarah ketokohan yang dikagumi masyarakat Flores di Sulawesi tengah.

Orang menyebut nama Cucunya Om Ade Andrias, masyarakat Flores di Sulteng pasti mengenalnya, karena dizaman dahulu setiap masyarakat Flores masuk di Sulteng diharuskan melapor kepada Kakeknya.
Letnan Dua TNI ( Purn) Robert menjelaskan pula, Kalau ada masyarakat Flores tidak kenal kakeknya AF, dianggap bukan masyarakat flores di Sulteng.
” Bisa jadi Pendatang baru orang Flores di Palu, dan di perkumpulan Flores Sulteng dikenal sekali kakeknyaAF sangat kejam dan ringan tangan, kalau salah main tempeleng, makanya waktu jadi Kapolsek Sirenja Bapak saya Petrus Puang jadi Kapolsek dan Om Andrias jadi Wakapolsek, dengan pangkat yang sama, karena perhitungan Kepala Distrik , Tidak Boleh Andrias jadi Kapolsek Karena orangnya sangat tempramen, “tegas Robert.
Rober Mengatakan mau tidak mau, AF dihargai sebagai Cucu Andrias Ade, yang harus mengikuti perintahnya.
” Kalai di TNI, Agus ini, sama dengan Pandam, perintahnya sama dengan Instruksi Om Andrias,” ujar Robert saat mengawal AF di Palu
AF dikenal pula, memiliki Pamannya sebagai Guru Besar di UNTAD Palu, dia adalah Prof. DR.Drs. Maxinus Jaeng M.Si.

Anak Almarhum Tante Martha ini, Menurut Lettu Robert adalah sosok yang mengikuti jejak Kakeknya, sebagai Anak Patriot yang mengikuti jejak Kakek terdahulu.
Robetpun menjelaskan, dari pihak Bapaknya AF, terbilang punya pengaruh besar di militer TNI, bahkan paman pamannya di Jakarta sudah berpangkat Jendral.
” Torang disini ikuti komando, siapa yang mendampingi ponakanku itu, tinggal perintah saja, banyak orang Flores di palu ini menunggu instruksinya, Maipiapa …kita siap” tegasnya.
Praktisi Sosiolog DR. Lesman Kusumaatmadja, memandang Sosok AF dianggap merupakan Perpaduan Darah , yakni Militer dan Ilmuan dan hal itu tidak bisa dipungkiri.
Ibaratnya menurut Lesman, tidak mungkin menanam bibit mangga tumbuhnya Apel.
” Begitu pula mengalir dalam dirinya, walaupun dia sipil darah mengalir dari dirinya darah TNI-Polri, wajar dia lakukan safari kebangsaan,” tegas sang Doktor Sosiolog itu .
Hafid/Nasar/Iskandar