WNI di Selandia Baru Diminta Evakuasi Karena Adanya Peringatan Tsunami

JAKARTA – Kedutaan Besar RI di Selandia Baru mengatakan seluruh warga Indonesia telah diminta untuk mengevakuasi ke tempat tinggi setelah peringatan tsunami keluar akibat tiga gempa besar yang melanda negara itu pada Jumat (5/3).
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan imbauan dan berkoordinasi dengan simpul-simpul WNI untuk memonitor situasi mereka di sana.
“Sejak gempa pertama kami terus berkoordinasi dengan kepala-kepala WNI yang tersebar di seluruh Selandia Baru khususnya di pusat gempa,” kata Tantowi
“Menurut laporan dari teman-teman yang berada di lokasi gempa, sudah dilakukan evakuasi termasuk para WNI untuk meninggalkan dan mengosongkan rumah mereka dan cari tempat aman di perbukitan,” paparnya menambahkan.
Tantowi mengatakan ada sekitar 7.000 WNI yang tinggal di Selandia Baru saat ini. Ia mengatakan lebih dari 50 persen WNI tinggal di pulau utara Selandia Baru, tepatnya Auckland dan sekitarnya.
Sementara itu, Tantowi mengatakan ketiga gempa terjadi sekitar 700 kilometer dari utara Wellington. Ia mengatakan gempa pertama magnitudo 7,3terjadi sekitar pukul 02.30 dini hari waktu setempat.
Empat jam kemudian, kata Tantowi, gempa susulan berkekuatan 7,1 terjadi sekitar pukul 06.30.
“Sekitar pukul 9.45 waktu setempat terjadi lagi gempa susulan sebesar 8,1. Ini membuat pemerintah memberlakukan peringatan tsunami,” ujar Tantowi.
“Saat ini semua aman dan terkendali, tidak ada warga termasuk WNI yang menjadi korban akibat gempa, warga juga sudah bisa kembali ke rumah namun masih dilarang untuk mendekati pantai dan melakukan aktivitas lain di pesisir,” kata Tantowi.
Peringatan serupa juga dikeluarkan untuk warga yang berada di daerah lain di Kepulauan Pasifik seperti Tonga, Samoa Amerika, Fiji, Vanuatu, Hawaii, dan kepulauan di sekitarnya.
Secara berangsur-angsur, Manajemen Darurat Nasional (NEMA) Selandia Baru menurunkan status peringatan tsunami setelah gelombang tinggi dipastikan telah berlalu. Warga yang melakukan evakuasi telah diizinkan untuk kembali pulang.
“Semua orang yang dievakuasi sekarang dapat kembali,” tulis NEMA dalam pemberitahuan terbarunya.