Pengeroyokan Kopassus Berbuntut Panjang, Kasad TNI Seriusi


JAKARTA –Masih Teringat Pembunuhan Anggota Kopasus tewas pada 19 Maret 2013, setelah dikeroyok sejumlah preman di sebuah cafe yang berada di Jalan Adisucipto, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabar meninggalnya Heru membuat rekan-rekannya sesama anggota Grup 2 Kopassus murka.
Kini Peristiwa Tersebut Terulang lagi insiden pengeroyokan itu terjadi di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, Pada hari Minggu 18 April 2021. Tujuh orang preman secara beringas mengeroyok seorang prajurit TNI yang ternyata adalah anggota Kopassus.
Beruntung, Anggota Kopassuas tersebut hanya mengalami luka-luka dan sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa, memerintahkan jajarannya untuk mengawal penyelidikan terkait insiden pengeroyokan tujuh orang preman terhadap seorang anggota satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Andika menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengusut secara tuntas kasus ini. Dia menambahkan secara detail agar menyelediki apakah ada keterlibatan anggotanya dalam insiden tersebut.
“Aksi pengeroyokan preman terhadap prajurit TNI, terutama terhadap prajurit Kopassus, bukan sekali ini terjadi. Tentu masih segar dalam ingatan bagaimana peristiwa tewasnya Sersan Satu (Sertu) Heru Santosa, anggota Grup 2 Kopassus/Para Komando,” Ujar Andika.